National Geographic

Nyalindung, Burangrang

Lokasi SMA 2 Cimahi

Reduce your environmental footprint
StopGlobalWarming.org

Wednesday, May 20, 2009

All About Jayawijaya

Tentang Jayawijaya :

  • Sebuah Club Organisasi Non Profit, NGO yang bergerak dibidang kegiatan alam bebas dan Ligkungan
  • Sebagai "Icon SMA 2 Cimahi"
  • Memiliki sejarah yang kental dan panjang
  • Jiwa Korsa-Loyality-dedicate yang dimiliki pada setiap anggota - Jiwa memiliki yang sangat kuat
  • Kekelurgaan dan persahabatan setiap anggota
  • Karakter organisasi yang kental dan multi karakter pada setiap anggota
  • Jayawijaya sebuah Pertanggung jawaban terhadap nama organisasi sebagai gunung tertinggi di indonesia, abadi dan secara langsung merupakan Bentuk pertanggung jawaban terhadap tuhan yang Maha Esa, organisasi, masyarakat, bangsa dan Negara
  • AD/ART yang menjung tinggi asas2 keorganisasian..yang mengatur semua aspek internal dan ekternal
  • Budaya dan dinamika sosial organisasi yang kental
  • Menjunjung Tinggi Kode Etik Pecinta Alam Indonesia
  • Jayawaya adalah Nama Besar, Prestasi, Kebesaran dan Kebanggan
  • Organisasi yang terstrukur, Cerdas, Intelek dan berkepribadian
  • Jayawijaya akan selalu hidup di hati semua anggotanya

Karang Rusak Karena Sedimentasi

Jakarta, 5 Mei 2009 15:04. Peneliti LIPI mengatakan, penyebab terjadinya kerusakan terumbu karang di Indonesia, salah satunya adalah karena sedimentasi di laut."Selain sedimentasi juga faktor lain di antaranya penggunaan potasium, pukat harimau yang dilakukan para nelayan," kata peneliti lingkungan Prof. Asikin Jamali di Jakarta, Selasa (5/5).Menurut guru besar Lembaga Ilmu Penelitian Indonesia (LIPI) itu, untuk mencegah kerusakan tersebut yakni dengan melakukan transpalansi terumbu karang buatan."Langkah itu telah dilakukan oleh warga pesisir maupun lembaga swadaya masyarakat (LSM) peduli lingkungan", katanya.Ia mengatakan, kerusakan terumbu karang hampir terjadi di semua perairan di Indonesia.Indonesia memiliki sekitar 450 jenis karang. Terutama Indonesia bagian timur, satu unit terumbu karang dapat mengandung lebih dari 140 jenis karang batu. Keanekaragaman kelompok-kelompok yang berasosiasi dengan terumbu pun juga cukup tinggi.Menurut Reefbase (1997), sedikitnya terdapat 14.000 jenis terumbu karang di 243 lokasi yang tersebar di seluruh Kepulauan Indonesia, dengan total luas diperkirakan lebih dari 85.700 Km2 atau sekitar 14 % dari luas terumbu karang dunia.Terumbu karang Indonesia yang sebagian besar tersebar di Indonesia Timur. Di bagian lain kondisinya sudah menurun drastic, karena praktek pengelolaan dan pemanfaatannya yang tidak ramah lingkungan."Saya lihat kerusakan yang sangat parah terjadi di wilayah perairan Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah dan Bangka Belitung," ucapnya.Berdasarkan data kerusakan terumbu karang di Indonesia mencapai 30 persen dari luas sekitar 60.000 kilometer.Sementara itu pada studi-studi sebelumnya sebagaimana diungkap Wilkinson, ahli terumbu karang dunia, berdasarkan metode line intercept transect, tahun 1992, menyatakan bahwa akan terjadi penurunan 40 % - 70 % terumbu karang dunia pada 10 ? 40 tahun kedepan akibat aktivitas manusia.Pada tahun 1994, Wilkinson menyatakan bahwa seluruh terumbu karang Indonesia berstatus ?critical? ( akan hilang dalam 10 - 20 tahun ) dan ?threatened? ( akan hilang dalam 20 ? 40 tahun ).Masih menurut Wilkinson, sekitar 40 % terumbu karang Indonesia berstatus ?rusak berat? ( tutupan kurang dari 25 % ), dan hanya 29 % yang kondisinya ?bagus hingga sangat bagus ( tutupan diatas 50 % ). Terdapat indikasi kesehatan terumbu karang Indonesia menurun 10 ? 50 % selama 50 tahun terakhir. [TMA, Ant]

WWF: Selamatkan Penyu!

WWF: Selamatkan Penyu! Manado, 13 Mei 2009 09:12Organisasi peduli lingkungan World Wildlife Fund (WWF) meminta lebih banyak dukungan publik untuk pelestarian penyu laut."Beberapa komunitas pesisir telah menunjukkan kesadaran untuk menyelamatkan penyu. Tapi butuh lebih banyak lagi partisipasi masyarakat, pemerintah dan pemangku kepentingan untuk mendukung upaya itu," kata Pemimpin Program Penyu WWF Indonesia Creusa Hitipeuw di area konservasi penyu Kampung Tuloun, Kota Bitung, Sulawesi Utara, Selasa (12/5).Creusa mengatakan, warga Kampung Tuloun yang berada sekitar 70 kilometer dari Kota Manado serta komunitas Jamursba Medi di daerah "kepala burung" Papua merupakan perintis konservasi penyu berbasis masyarakat yang bisa direplikasi di daerah lain.Menurutnya, inisiatif masyarakat di daerah pesisir untuk menyelamatkan penyu tersebut sangat penting dalam upaya konservasi penyu laut. "Kita harus memastikan setiap telur menetas dan setiap tukik hidup. Kehidupan masyarakat pesisir dekat dengan habitat penyu, jadi peran mereka dalam hal ini sangat penting," katanya.Dijelaskan pula, pelestarian penyu mesti dilakukan dengan pendekatan terpadu termasuk diantaranya dengan melindungi area habitat penyu, menekan permintaan daging dan telur penyu dan mengurangi tangkapan sampingan dengan menggunakan alat tangkap yang tepat. "Karena diperkirakan lebih dari 7.700 penyu tertangkap alat pancing atau menjadi tangkapan sampingan dalam penangkapan ikan tuna dengan kapal rawai panjang," tambah Koordinator Tangkapan Sampingan WWF Indonesia, Ahmad Hafizh Adyas.Ahmad mengatakan pihaknya berusaha menyosialisasikan penggunaan alat pancing lingkar kepada penangkap ikan tuna dengan rawai panjang untuk mengurangi penyu yang menjadi tangkapan sampingan.Namun upaya itu belum memperlihatkan hasil memuaskan karena masih sedikit penangkap tuna dengan kapal rawai panjang yang menggunakan alat pancing lingkar.Ahmad berharap pemerintah mendukung upaya itu dengan menerbitkan regulasi untuk meminimalkan interaksi antara penyu dan nelayan penangkap ikan. Pemerintah dan pemangku kepentingan terkait, lanjutnya, diharapkan bisa bekerja bersama untuk mewujudkan industri perikananan yang berkelanjutan. [EL, Ant]

Jalur Baru Kerinci

Wisata Petualangan Solok Selatan Buka Jalur Baru ke Gunung Kerinci
Padang Aro, 13 Mei 2008 10:38Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok Selatan, Sumbar, membuka akses jalur baru pendakian ke puncak Gunung Kerinci, sebagai upaya memudahkan akses wisatawan petualang ke gunung tertinggi di Sumatera itu.Pembukaan jalur baru itu, satu langkah promosi potensi wisata yang dimiliki Solok Selatan, karena selama ini para pendaki untuk menuju Gunung Kerinci dari Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, Jambi, kata Kepala Seksi Promosi pada Kantor Pariwisata, Seni dan Budaya, Solok Selatan, Desrial, di Padang Aro, Senin.Dia menjelaskan, jalur alternatif tersebut dapat di tempuh dari kebun teh Sungai Lambai, Kecamatan Sangir Utara, Solok Selatan, diperkirakan lebih dekat jaraknya (sekitar 11 jam), ketimbang bertolak dari Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, Jambi.Guna menjaga keamanan para pendaki, kata dia, pihaknya akan berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait lainnya, guna membentuk tim SAR sehingga jalur pendakian baru ini bisa dikendalikan dengan baik.Jalur baru itu, dikerjakan mulai tahun 2006 sampai 2007, juga akan berfungsi sebagai kontrol kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) wilayah Solok Selatan.Lebih lanjut dijelaskannya, para wisatawan saat menempuh jalur baru menuju puncak Gunung Kerinci tersebut, bisa terlebih dahulu menikmati argowisata yang luar biasa berupa hamparan kebun teh PTP VIII.Jalur pendakian itu, mulai dari kebun teh Blok E Mitra Kerinci yang berada di Sungai Lambai, Sangir Utara dan menghabiskan waktu tempuh dua jam dari pintu rimba ke Camp I.Pada pintu rimba bisa tempat Camping untuk tujuh tenda dan sekitar 300 meter dapat ditemukan sumber air berupa anak sungai.Selain itu, kalangan pendaki juga bisa memanfaatkan pipa air yang ada di pemukiman Blok E PTP Mitra Kerinci (PTP VIII) dengan jarak tempuh sekitar 150 meter.Dari camp I ke camp II menghabiskan jarak tempuh lebih kurang 1,5 jam juga dapat digunakan untuk lima sampai tujuh tenda dan sumber air berupa sungai dan pada jalur koordinat 460:1565 juga ditemukan sumber air.Pendaki untuk mencapai camp III bisa menghabiskan waktu sekitar 1,5 jam yang memungkinkan untuk lima tenda dengan sumber air berupa aliran sungai kecil berjarak tempuh menurun lebih kurang 50 meter (tidak terlalu curam).Desrial menjelaskan, untuk jarak tempuh camp III ke IV sekitar satu jam, tetapi perlu pembenahan jalur dalam jangka panjang karena ada tanjakan yang sangat curam.Jarak camp IV ke V menghabiskan waktu tempuh sekitar tiga jam dan hanya memadai sekitar enam tenda dome dengan sumber air lebih kurang berjarak 50 m berupa mata air pada cerukan.Sedangkan camp V ke titik terakhir waktu tempuh sekitar 1,5 jam dan memadai untuk dua-tiga tenda dome dan tim perintis jalur pendakian belum menemukan sumber air di camp ini.Pada camp ini jalurnya cukup bervariasi dan terkadang harus dilalui dengan merangkak serta pada medan yang di tempuh akan ditemui pohon contigi yang sangat rapat.Jalur camp V sampai titik terakhir, juga banyak ditemukan bunga Adelwis dan bunga padi setelah melewati vegitasi pohon cotigi, berikutnya akan ditemui cadas bebatuan.Desrial mengatakan, dengan dibukan jalur untuk pencinta alam, satu bentu mempermudah pengunjung untuk menikmati wisata alam di Kabupaten Solok Selatan.Upaya menggencarkan promosi dan pemetaan potensi obyek wisata, kata dia, terus dilakukan sehingga bisa menarik banyak wisatawan domestik dan mancanegara ke daerah yang kaya potensi pariwisata itu. [TMA, Ant]

Asap Krakatau Membumbung 600 Meter

Serang, 17 Mei 2009 16:08Erupsi Gunung Anak Krakatau (GAK) di perairan Selat Sunda, tampak jelas dari Pantai Anyer dan Carita. Asap membumbung hingga ketinggian sekitar 600 meter sepanjang hari Minggu (17/5).Petugas pos pengamatan Gunung Anak Krakatau di Desa Pasauran, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Banten, Cahya menyebutkan selama dua hari terakhir ini asap Anak Krakatau tampak jelas di pesisir pantai Anyer dan Carita berjarak 42 kilometer.Sebelumnya, kondisi Anak Krakatau tertutup kabut tebal akibat cuaca buruk. Letusan asap membumbung tinggi dan berwarna putih kelabu.Bahkan, sepanjang Minggu dinihari Gunung Anak Krakatau mengeluarkan lontaran batu pijar hingga terlihat kemerah-merahan.Dia menyebutkan, aktivitas kegempaan vulkanik Gunung Anak Krakatau terpantau Sabtu (16/5) pukul 18.00 sampai 24.00 WIB tercatat sebanyak 36 kali terdiri dari vulkanik A (dalam) 6 kali, letsuan 27 kli, tremor 2 kali, dan tremor harmonik 3 kali.Sedangkan, suara dentuman Anak Krakatau hingga terdengar ke Pantai Anyer sebanyak 52 kali."Selama ini aktivitas kegempaan vulkanik Gunung Anak Krakatau antara 600 sampai 700 kali," katanya.Sejauh ini kondisi Gunung Anak Krakatau oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Bandung, Jawa Barat, dinyatakan tetap di koridor "siaga" atau level III."Sampai saat ini pengunjung dan nelayan dilarang mendekati kawasan gunung karena masih mengeluarkan lontaran bebatuan pijar juga asap yang bisa membahayakan nyawa orang," jelasnya.Sementara itu, Jaka (30) pengunjung obyek wisata Pantai Carita, mengaku dirinya sejak pukul 12.00 sampai 13.00 WIB melihat jelas kepulan asap Gunung Anak Krakatau, meskipun kondisinya pada siang hari.Karena itu, dirinya bersama tiga teman lainya malam nanti rencana ingin melihat semburan lontaran batu pijar dari perut Gunung Anak Krakatau."Saya kira aktivitas Gunung Anak Krakatau menarik juga jika pada malam terlihat lontaran batu pijar berwarna kemerahan," ujarnya. [TMA, Ant]

Anak Rinjani Semburkan Bola Api

Anak Rinjani Semburkan Bola Api

Mataram, 19 Mei 2009 12:58
Gunung Barujari (anak Gn Rinjani) yang berketinggian 2.376 meter dpl, Minggu (17/5) pukul 17.00 Wita, menyemburkan bola api atau stromboli setinggi 3.300 meter dari pusat letusan.

Kepala Dinas Pertambangan dan Energi NTB, Ir. Heryadi Rachmat kepada wartawan di Mataram, Senin (18/5), mengatakan, semburan api dari gunung di Pulau Lombok, NTB itu, berlangsung sekitar 30 menit, dan mengarah ke Sembalun, Kabupaten Lombok Timur. Karena itu, pendakian melalui jalur Pelawangan ditutup untuk sementara.

"Menurut laporan dari Pos Pengamatan Gunung Api di Aktivitas Gunung Barujari yang sebelumnya sempat turun kini kembali baik, selain menyemburkan bola api, juga terjadi gempa tektonik, tremor dan harmoni.

Ia mengatakan hingga kini Gunung Barujari masih terjadi tremor dengan amplitudo 36 dan semburan abu yag mengarah ke Sembalun.

"Karena itu kepada para pendaki diimbau agar untuk sementara tidak melakukan pendakian terutama melalui jalur Pelawangan guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan," katanya.

Setelah tidak ada aktivitas selama beberapa tahun, Gunung Barujari yang merupakan anak Gunung Rinjani meletus dengan menyemburkan abu pada Minggu (3/5) sekitar pukul 05.50 WITA.

Selama periode 1944-2009 Gunung Rinjani dan dua gunung baru yang muncul di kaldera gunung api tersebut, yakni Gunung Barujari dan Gunung Rombongan telah beberapa kali meletus.

Pada 1944 letusan gunung tersebut menimbulkan lava di danau Segara Anak, kemudian 1966 kembali terjadi letusan yang berpusat di Gunung Barujari ke arah selatan.

Letusan dari Gunung Barujari tersebut menyemburkan abu cukup tebal, bahkan abunya sampai di Mataram dan aliran lava ke arah utara kemudian masuk ke dalam danau.

"Akibat banjir bandang di Kokok Tanggek, Lombok Timur yang membawa lava dari danau Segara Anak, telah menelan 31 korban jiwa warga di Aikmel, Lombok Timur," katanya.

Pada 2004 kembali terjadi letusan yang berpusat di lereng timur Gunung Barujari serta letusan-letusan selanjutnya hingga 2 Mei 2009. [TMA, Ant]
Be part of the solution. Support WWF today  Working together for a living planet Send a free WWF ecard Find out more about endangered species